Kamis, 26 April 2012

CHAPTER REPORT: PLANNING THE CURRICULUM MAKING DECISION IN PLANNING THE CURRICULUM


BUKU
CURRICULUM DEVELOPMENT IN VOCATIONAL AND TECHNICAL EDUCATION (PLANNING, CONTENT AND IMPLEMENTATION)
 Edit by : Curtis R. Finch & John R. Crunkilton

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi kejuruan (KJ 703) yang diampu oleh Prof. Dr. H. As’ari Djohar, M. Pd

  
Oleh :
Nelly Syarifah
1102640


BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN UMUM DAN IDENTITAS CHPATER

1.1  Pendahuluan
Definisi dari kurikulum secara sederhana adalah sekumpulan mata pelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum memiliki tujuan untuk mengantarkan peserta didik mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan akan turut serta mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya. Perkembangan dan perubahan secara terus menerus ini menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional termasuk penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman tersebut. Menurut Oemar Hamalik (2007) mengemukakan bahwa pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan kurikulum agar mengasilkan rencana kurikulum yang luas dan spesifik. Pengembangan kurikulum ini harus mengacu pada sebuah kerangka umum yang berisikan hal-hal yang diperlukan dalam pembuatan keputusan. 
Chapter report ini akan berhubungan dengan tema “pembuatan/pengambilan keputusan”, karena dalam mengembangakan dan menerapkan kurikulum, seseorang harus membuat keputusan yang sistematis. Pengambilan keputusan merupakan kunci keberhasilan dalam proses perencanaan kurikulum, karena dengan pembuat keputusan yang baik maka kurikulum yang dikembangkan maka akan baik pula. Dapat dilihat saat ini masalah yang terjadi pada sistem pendidikan adalah pada tingkat perencanaan kurikulum seperti kurangnya data yang memadai untuk analisis kebutuhan pelajar guru dan harapan masyarakat luas, dalam pengemabilan keputusan yang baik, maka data-data tersebut harus dilengkapi sehingga keputusan yang dibuat merupakan keputusan yang benar-benar.
1.2 Identitas Chapter
Sebagai bahan referensi dan identitas dari buku yang akan penulis uraikan dalam laporan chapter ini merupakan salah satu chapter yang ada dalam buku Curriculum Development in Vocational and Technical Education yang ditulis oleh Curtis R.Finch dan John R.Cumkilton dan diterbitkan oleh Virginia Politechnic Institute  and State University.
Buku ini terdiri dari 3 bagian yaitu section I: Planning The Curriculum, Section II: Establishing Curricullum Content, dan section III: Implementing The Curriculum. Serta terdiri dari 11 Chapter,  masing-masing chapter menjelaskan materi yang berkaitan dengan ketiga sectiontersebut, dan setiap bagian diakhiri dengan summary yang menyajikan rangkuman materi. Buku ini memberisikan bagiamana rangkaian dalam membentuk atau mengembangkan kurikulum khususnya dibidang pendidikan teknologi dan kejuruan. Curtis dan John, menjelaskan bagaimana cara mengembangkan kurikulum yang dimulai dari perencanaan hingga implementasinya.
Chapter report yang akan dibahas dalam laporan ini adalah chapter 2 : Making Decision in Planning The Curriculum yang termasuk dalamSection I yaitu Planning The Curriculumpada halaman21. Laporan chapter ini dikaji sebagai pengembangan pengetahuan penulis dalam memahami bagimana pengembangan kurikulum dalam pendidikan teknologi dan kejuruan yang merupakan komponen penting dalam pembelajaran selama ini sehingga diperoleh kurikulum yang efektif dan efisien.
1.3 Pokok Pembahasan
Setelah mengidentifikasi buku yang akan dilaporkan ini, maka dapat dirumuskan permasalahan-permasalah yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam perencanaan kurikulum. Berikut ini adalah beberapa pokok pembahasan yang akan dibahas dalam laporan ini.
a.       Pengambilan Keputusan Dalam Pendidikan
b.      Nilai dari Pengambilan Keputusan yang Sistematis
c.       Efek Filosofi Dalam Pengambilan Keputusan
d.      Strategi Pengambilan Keputusan
e.       Membuat Standar dari Pengambilan Keputusan
f.       Mengidentifikasi Jenis Data yang akan dikumpulkan
g.      Membuat Pengambilan Keputusan dalam Kurikulum

1.4 Tujuan
Tujuan umum penulisan laporan chapter ini adalah sebagai kelengkapan tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum. Adapun tujuan khususnya adalah untuk menambah wawasan mahasiswa dalam kajian teoritis berdasarkan literatur mengenai pengambilan keputusan dalam perencanaan kurikulum. Pemahaman dalam pembahasan ini, diharapkan akan meningkatkan daya analisis dan sintetis mahasiswa sehingga memahami bagaimanaDecision Making in Planning Curriculum.Selanjutnya pembahasan mengenai rangkuman ini akan dibahas dalam bab II, yang diakhiri dengan kesimpulan di bab III.

BAB II
DESKRIPSI ISI CHAPTER
MAKING DECISIONS IN PLANNING THE CURRICULUM

            Sebelum kurikulum dapat ditawarkan untuk digunakan atau dirancang, keputusan harus dibuat untuk mengimplementasikan kurikulum tersebut. Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum membuat keputusan, pada bab dua ini akan dijelaskan proses pengambilan keputusan dibidang pendidikan dan berfungsi untuk memperkenalkan pengembangan kurikulum pada proses ini.
            Ketika kita dihadapkan pada dua atau tiga pilihan dimana kita harus memilih salah satunya, maka berbagai pertimbangan muncul dan kita harus dapa membuat keputusan mana yang akan kita pilih dengan pertimbangan yang sudah dipikirkan terlebih dahulu, sama halnya dengan pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum adalah proses yang sangat kompleks dan rumit yang meliputi banyak keputusan. Pengembangan kurikulum diawali dengan perencanaan kurikulum, proses membangun isi dari kurikulu, dan yang terakhir adalah pengimplementasian. Pada gambar 2.1 digambarkan bagaimana proses pengembangan kurikulum.
Gambar 2.1 Proses Pengembangan Kurikulum
Pada bagian pertama ini khusus menangani planning in curriculum atau perencanaan kurikulum, sehingga langkah awal yang dilakukan adalah membuat keputusan berfungsi sebagai dasar untuk membuat isi dari kurikulum. Beberapa keputusan yang harus dibuat dalam pengembangan kurikulum ini ada mengenai pernyataan kebijakan, penentuan prioritas, program dan kursus pendidikan pilihan, standar dan banyak aspek lainnya dari keseluruhan kurikulum. Keputusan akan mempengaruhi kurikumum terlepas dari tingkat dimana keputusan dibuat.
Pada bab ini akan dibahas mengenai pengambilan keputusan sebagai bagian integral dari perencanaa kurikulum. Penekanan khusus pada proses pengambilan keputusan adalah pengambilan keputusan yang sistematis, efek dari filsafat dan faktor sociopsychological pada pengambilan keputusan, pembentukan standar untuk membuat keputusan dan jenis data yang diperlukan untuk membuat keputusan.
2.1 Pengambilan Keputusan dalam Pendidikan
Faktor dasar pengambilan keputusan, yaitu perbedaan dan hubungan antara pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan, keduanya harus diperjelas ditingkat mana keputusan dibuat dalam suatu sistem pendidikan. Dalam pengambilan keputusan dalam pendidikan, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan diantarannya adalah :
a.         Pengambilan Kebijakan dan Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan hal yang memiliki andil terbesar dalam sebuah organisasi dan jantung setiap keputusan terletak pada masalah dan solusi untuk masalah ini akan mempunyai efek langsung dan tidak langsung pada kurikulum. Hubungan pengambilan keputusan untuk pengembangan kurikulum dapat dilihat pada gambar dibawah ini :


Keputusan Kebijakan
Keputusan Operasional
Perumusan tujuan dan sasaran
Penyusunan prosedur dan strategi
Administrasi aplikasi ke kurikulum
Haridemi hari
aplikasi ke kurikulum
Timbul Masalah
Menyebabkan
Situasi Pengambilan Keputusan
Pengaruh Pengembangan Kurikulum

Gambar 2.2Masalah yang berkembang dapat dipertimbangkan dalam hal pengambilan kebijakan atau keputusan operasional

            Keputusan kebijakan dibagi menjadi dua, yang pertama keputusan kebijakan yang berfokus pada perumusan tujuan dan sasaran bagi organisasi pendidikan. Sudut pandang lain adalah dengan memikirkan keputusan kebijakan sebagai keputusan yang mempengaruhi perencanaan jangka panjang. Keputusan kebijakan seperti ini sangat berharga dalam memberikan kontribusi untuk keputusan operasional dalam organisasi.
            Keputusan operasional berfungsi untuk menerapkan kebijakan yang ditetapkan oleh organisasi. Keputusan pada tingkat ini secara administratif didasarkan pada keputusan kebijakan yang telah disetujui.Keputusan kebijakan akan mempengaruhi keputusan operasional, dan keputusan operasional akan mendukung, mendefinisikan, mengubah, merevisi atau mengidentifikasi kemungkinan perubahan yang diperlukan dalam pengambilam kebijakan saat ini.
b.    Siapa yang Membuat Keputusan
Pembuat keputusan tergantung pada tingkat mana masalah itu terjadi. Mengacu pada gambar 2.2. keputusan kebijakan berkisar pada permasalahan mengenai sasaran dan tujuan organisasi dan menetapkan prosedur dan strategi untuk mencapai tujuan, sedangkan keputusan operasional dibuat pada tingkat operasional. Sehingga dapat digambarkan siapa yang membuat keputusan pada kedua keputusan itu.
Gambar 2.3. Pengambil Keputusan
c.    Cara Membuat Keputusan
Sebelum pengambil keputusan, masalah harus dipecahkan dan dinyatakan dalam istilah yang jelas dan ringkas. Setelah masalah jelas, maka disusunlah rencana bagaimana prosedur atau tindakan, yang harus diuraikan sebagai panduan untuk alternatif yang memungkinkan hingga akhirnya keputusan terakhir
d.   Keputusan yang Tetap
Keputusan yang dibuat harus memperhatikan dampak pada masa depan dari kurikulum, karena sejauh mana keputusan itu dapat ditentukan, tergantung pada sejauh mana mereka telah dilaksanakan. Sehingga ada keputusan yang tidak dapat diulang kembali.
e.    Keputusan Futuristik
Membuat keputusan yang realistik yaitu keadaan hari ini yang digunakan untuk masa yang akan datang merupakan hal yang paling sulit dalam pengambilan keputusan dalam pendidikan. Faktor yang pasti dan tidak pasti harus dapat diprediksi karena akan berdampak pada pengembangan kurikulum. Namun pengambilan keputusan harus berfikir dalam kerangka futuristik karena akan berfungsi untuk pengembanga.


2.2      Nilai dari Pengambilan Keputusan yang Sistematis
          Pengembangan kurikulum bukanlah hal yang sederhana, tetapi satu set tugas yang harus sistematis direncanakan, dilaksanakan dan dianalisis. Perencanaan merupakan hal yang penting untuk pengembangan kurikulum pada masa kini dan masa yang akan datang. Sehingga apabila perencanaan disusun secara efektif maka akan menghasilkan kurikulum yang berkualitas, yang memberikan kesempatan bagi pengembangan siswa. Sedangakan juka perencanaan tidak disusun secara efektif makan akan menghasilkan hal yang sebaliknya.
2.3      Efek Filosofi dalam Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dalam pendidikan sangat berbeda dengan pengambilan keputusan dalam organisasi lainnya. Dalam organisasi pendidikan keputusan tidak hanya mempertimbangkan aspek ekonomi, tetapi harus mempertimbangkan filosofi yang dimiliki oleh mereka yang tergabung dalam proses pendidikan. Namun karena filosofi dari setiap orang yang berbeda maka hal demikian harus diselesaikan sebelum keputusan pendidikan itu dibuat.
Filsafat siapa yang penting yang perlu diperimbangkan dalam pengambilan keputusan? Maka jawabannya adalah orang-orang yang berkaitan dengan organisasi pendidikan itu yaitu siswa, orang tua, guru, administrasi negara dan lembaga pendidikan nasional, namun yang paling penting adalah filosofi dari para pengambil keputusan.
2.4      Strategi Pengambilan Keputusan
Strategi merupakan salah satu aspek yang teramasuk dalam pengambilan keputusan, karena dengan strategi maka akan mempercepat proses tersebut. Pembuat keputusan harus berusaha untuk mengembangkan dan menyempurnakan strategi yang digunakan. Beberapa penjabaran strategi yang dijelaskan dalam buku ini untuk pengambilan keputusan, dapat digambarkan kedalam tabel berikut ini :
Tabel 2.1
Strategi Pengambilan Keputusan
NO
STRATEGI
LANGKAH YANG DAPAT DITEMPUH
1
Manajemen By Objective (MBO)
a.     Menemukan tujuan :
b.     Menetapkan tujuan :
c.     Memvalidasi Tujuan
d.     Menerapkan tujuan
e.     Mengontrol dan Pelaporan status tujuan
2
Decision Tree
a.    Membantu memperjelas alternatif yang adadisetiap poin keputusan
b.    Aspek kunci dari pendekatan pohon keputusan adalah semua peristiwa (kesempatan/ kemungkinan) harus diidentifikasi dan konsekuensi dari peristiwa ini diklarifikasi sehingga dapat dipahami oleh semua yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan
3
Program Evaluation and Review Technique (PERT)
a.     Mengidentifikasi event/ acara
b.     Peristiwa ditempatkan secara berurutan pada rangkaian kesatuan
c.     Elemen waktu diberikan ke setiap acara sebagai tanggal penyelesaian untuk acara itu
d.     Kegiatan harus diselesaikan setiap peristiwa
e.     Penilaian acara yang selesai sampai saat ini dan apa yang masih harus diselesaikan
f.      Menyadari peristiwa, waktu & tujuan akhir kegiatan dilakukan
4
Probelm Solving
a.    Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah
b.    Menganalisis masalah
c.    Sesampainya di solusi alternatif apporriate
d.    Clarifiying konsekuensi dari alternatif solusi
e.    Memilih alternatif solusi terbaik untuk masalah ini, dan
f.     Menganalisis konsekuensi yang sebenarnya yang timbul dari keputusan

2.5      Menetapkan Standar Untuk Pengambilan Keputusan
Penetapan standar akan membantu dalam pengambilan keputusan, untuk menjamin kualitas dari keputusan itu sendiri. Dalam memutuskan apakah suatu program atau kurikulum yang dikembangkan akan bertumu pada Badan pengambil keputusan (Dewan Sekolah, Dewan Pengawas, atau kelompok lain yang sejenis), namun guru atau perwakilan dari industri juga memiliki kekuatan yang mempengaruhi standar tersebut.
Standar harus ditetapkan oleh mereka yang paling mampu mengembangkan kriteria untuk program kejuruan yang berkualitas. Peran kunci dalam pembentukan standar guru kejuruan, mahasiswa, pengusaha, karyawan yang di kerja terkait dengan bidang kejuruan yang sedang dibahas, direksi kejuruan dan supervisor, dan perencana kurikulum. Standar dikembangkan secara nasional dan diterapkan untuk semua program negara bagian dan lokal. Standar ditetapkan setelah masalah yang diidentifikasi dan dewan pengambil keputusan mendefinisikan dan setuju pada masalah, maka standar harus ditetapkan untuk acuan lebih lanjut dari proses pengambilan keputusan. Sehingga standar sangat perlu ditetapkan karena akan memberikan kerangka kerja untuk program kejuruan yang berkualitas
2.6      Mengidentifikasi Jenis Data yang Dikumpulkan
Setelah standar telah ditentukan, berbagai jenis data yang harus dikumpulkan untuk membantu para pengambil keputusan yang kemudian dapat diidentifikasi. Sehingga apabila ada 5 standar yang ditentukan maka kita harus mengidentifikasi data yang diperlukan untuk 5 standar tersebut, caranya adalah dengan menyelaraskan standar dengan sumber data.
Ada dua data utam dalam pengambilan keputusan yaitu:
¤ Schools-related data (Data yang berkaitan dengan Sekolah)
¤ Community-related data (data yang berkaitan dengan Masyarakat)
2.7      Membuat Keputusan dalam Perencanaan Kurikulum
Dari sudut pandang perencanaan kurikulum, proses pengambilan keputusan dapat dipandang sebagai beberapa tahapan, yang masing-masing dibangun berdasarkan orang yang terkait serta melibatkan ahli kurikulum dalam data yang dibutuhkan dan pengambilan keputusan untuk kegiatan. Proses membuat keputusan dapat digambarkan seperti gambar berikut:
Mendefinisikan masalah dan menjelaskan alternatrif
Menetapkan standar untuk setiap alternatif
Mengumpulkan data school related yang sejalan dengan standar
Mengumpulkan data community related yang sejalan dengan standar
Menganalisis data
Menentukan alternativ yang didukung oleh data


 














Gambar 2.4 Membuat Keputusan Dalam Perencanaan Kurikulum
Tahap-1 mendefinisikan masalah dan menjelaskan alternatif
Pada tahap ini, langkah penting adalah mendefinisikan masalah yang dihadapi. Setelah masalah telah didefinisikan dan disepakati, maka solusi alternatif yang mungkin dapat diidentifikasi dan dijelaskan.  
Tahap-2 menetapkan standar untuk setiap alternatif
Setelah alternatif dijelaskan, tahap 2 memungkinkan untuk pembentukan standar untuk setiap alternatif. Standar membantu pengambil keputusan untuk menentukan apakah alternatif yang dipertimbangkan harus ditawarkan dan jika sumber daya yang diperlukan tersedia. Standar juga membantu perencana kurikulum dalam pembentukan dan pengendalian kualitas program pendidikan kejuruan dan teknis 
Tahap-3 mengumpulkan data terkait sekolah dan masyarakat terkait menyelaraskan dengan standar
Data sekarang dapat diidentifikasi dan dikumpulkan untuk setiap alternatif dalam tahap ke 3. Data yang perlu dikumpulkan dari sekolah dan masyarakat. 
Tahap-4 menganalisa data
Pada stadium 4, perencana kurikulum obyektif harus menganalisis semua data untuk standar yang ditetapkan. Tahap ini melibatkan perakitan, meringkas, menganalisis, dan menyiapkan data dalam bentuk yang dapat digunakan saat pengambilan keputusan. Segala sesuatu mungkin dapat terjadi pada tahap ini, seperti menambahan data yang harus didapatkan lagi, sehingga ketentuan harus dibuat untuk mengumpulkan data ini sebelum semua data dapat lengkap dan benar dianalisis. Proses ini ditandai dengan garis putus-putus dari tahap 4 ke tahap 3. 
Tahap-5 Memutuskan alternatif yang dapat mendukung pada data
Tahap 5 merupakan langkah terakhir dalam proses pengambilan keputusan. Pada tahap ini alternatif tidak selalu layak untuk diambil menjadi keputusan oleh karenanya jika alternatif itu tidak layak untuk mengambilan keputusn, maka proses ini akan berulang seperti yang digambarkan garis putu-putus dari tahap 5 ketahap 1. 



BAB III
PEMBAHASAN

            Sebagaimana yang telah dijelaskan pada uraian deskripsi isi chapter 2 mengenai Decision Making in Planning Curriculumdimana dipaparkan bagaimana pengambil satu keputusan dalam pendidikan, strategi pengambilan keputusan, standar untuk membuat keputusan, identifikasi jenis data yang akan dikumpulkan dan terkahir adalah membuat keputusan dalam perencanaan kurikulum. Pengambilan keputusan dalam perencanaan kurikulum, merupakan tahapan paling awal sebelum tahap pengembangan kurikulum selanjutnya. Perencanaan kurikulum menurut Beane (1996) dalam Oemar Hamalik (2009) adalah :
Curriculum planning is a process in which participants at many levels make decisions about waht the purpose of learning aought to be, how those purpose might be carried out through teaching-learning situations, and whether the purpose and means are both appropriate and effective.(Beane, 1996)

Pendapat Beane mengenai perencanaan kurikulum adalah suatu proses ketika peserta dalam banyak tingkatan membuat keputusan tentang tujuan belajar, cara mencapai tujuan tersebut melalui situasi mengajar-belajar, serta penelaahan keefektifan dan kebermaknaan metode tersebut. Tanpa perencanaan kurikulum yang tepat, maka tujuan tersebut tidak akan tercapai dan pengembangan kurikulum yang diharapkanpun tidak akan efektif.
Sebelum pada tahap pengembangan kurikulum, perencanaan kurikulum harus di harus direncanakan sebaik-baiknya terlebih yang paling awal yang harus dilakukan adalah pengambilan keputusan. Keputusan menurut Athifah (2010) adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan-kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya. Menurut pendapat lainnya keputusan adalah suatu pilihan yang dibuat diantara satu atau lebih alternatif yang tersedia, pemilihan alternatif terbaik untuk mencapai tujuan. Menurut kamus Bahasa Indonesia Online (2012), keputusan adalah perihal yang berkaitan dengan putusan, atau putusan yang telah ditetapkan (sesudah dipertimbangkan, dipikirkan, dsb.)
Pengambilan keputusan merupakan suatu pijakan yang dimaksudkan agar kurikulum yang dibuat dapat menuntun pada pencapaian tujuan yang diharapkan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Seperti yang telah dipaparkan Finch dan Crunkilton membagi pengambilan keputusan dalam pendidikan kedalam dua daerah yaitu keputusan kebijakan dan keputusan operasional atau dengan kata lain, keputusan kebijakan ini merupakan keputusan dengan cakupan yang lebih luas dari keputusan operasional, sedangakan keputusan operasional merupakan keputusan yang melaksanakan keputusan kebijakan. Dan lahirnya keputusan ini, diawali dengan adanya masalah.
Masalah yang merupakan kesenjangan antara harapan dan kenyataan, dalam pengambilan keputusan menjadi langkah awal yang harus dilakukan yakni mendefiniskan masalah, karena masalah merupakan jantung dalam pengambilan keputusan. Jika masalah telah terdefinisi dengan baik sehingga lingkungan pengambil keputusan memahaminya, maka hal selanjutnya adalah mementukan standar sebgai alat bantu pengambilan keputusan dan menentukan apakah alternatif standar yang ditentukan. Standar juga membantu perencana kurikulum dalam membentuk dan mengendalikan kualitas program, khususnya program keahliah teknologi dan kejuruan. Langkah selanjutnya setelah menetapkan standar adalah mengumpulkan data yang terkait dalam perencanaan kurikulum.
Pengumpulan data, yang dilakukan menurut Curtis dan Crunkliton dibagi menjadi dua yaitu data yang terkait sekolah dan data yang terkait dengan masyarakat. Pengumpulan data yang mendukung untuk pengambilan keputusan dalam perencanaan kurikulum harus dikumpulkan dan diidentifikasi apakah memang sesuai dengan yang dibutuhkan.Diagram alir, pengambilan keputusan dalam perencanan pendidikan, seperti yang dipaparkan oleh Crutis dan Cuklton sejalan dengan pemikiran teori Tyler (1950), Henrick (1950), Edward King (1950,1957) dan Robert Harnack (1986), yang membuat kerangka kerja perencanaan kurikulum seperti yang terlihat pada gambar 3.1
Dapat terlihat dari gambar 3.1 sebelum melakukan perencanaan kurikulum, keputusan akan mempengaruhi sebagian besar perencanaan kurikulum, karena data yang dikumpulkan memberikan kontribusi dalam perencanaan kurikulum. Karena data-data yang dikumpulkan akan terkait dengan data sekolah dan masyarakat yang seyogyanya termasuk dalam faktor pendukung dalam penyelenggaraan pendidikan.
Dari hasil diskusi kelas berkenaan dengan pengambilan keputusan, salah satu contoh penerapannya dapat diaplikasikan pada saat akan menentukan berapa banyak SKS yang diambil oleh mahasiswa tingat Strata-1 (S1), itu tidaklah mudah, sehingga pengambilan keputusan merupakan hal yang paling penting. Solusi untuk contoh kasus tersebut adalah mengumpulkan data baik data eksternal dan internal. Untuk data internal dapat dilihat para lulusannya apakah jumlah lulusannya banyak atau sedikit?, mengapa banyak? Mengapa sedikit? Lulusannya bekerja dibidangnnya atau tidak, kemudian bisa dilihat jumlahnya berapa banyak yang bekerja dan tidak?. Data-data yang diberikan ini kemudian dianalisis dan memberikan masukan dalam kurikulum.
Menurut pendapat As’ari Djohar (2012) dalam diskusi kelas menyebutkan bahwa “...kebanyakan orang menyebut bahwa kurikulum itu adalah keputusan”. Sehingga kurikulum dan pengambilan keputusan merupakan satu hal yang tidak dapat dipisahkan, saling terkait, baik pengambilan keputusan itu untuk pada kurikulum berbasis potensi akdemis, kurikulum berbasis kompetensi ataupun kurikulum berbasis humanistik.




                                                                BAB IV                                 
PENUTUP

Dari pemaparan deskripsi isi chpater dari buku Curriculum Development in Vocational and Technical Education yang ditulis oleh Curtis R. Finch dan John R Crunkilton, pengambilan keputusan merupakan tahap awal yang penting. Perencanaan kurikulum yang efektif dan proses pengambilan keputusan merupakan kunci bagi keberhasilan program pendidikan, tidak terkecuali progam pendidikan teknologi dan kejuruan. Masalah mengenai kurikulum yang telah terditeksi dan dapat didefiniskan merupakan satu titik tolak untuk membuat standar alternatif untuk memecahkan masalah tersebut, dan pengumpulan data yang mendukung untuk dibuatkan keputusannya. Ini merupakan tahap pengambilan keputusan yang dikemukakan dalam chapter tersebut.
Berikut dipaparkan beberapa kesimpulan yang dapat diperoleh dari pemaparan chapter report :
·      Pengambilan keputusan dalam pendidikan melibat keputusan kebijakan dan keputusan operasional. Keputusan kebijakan berkaitan dengan tujuan dan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut, sedangkan keputusan operasional berurusan dengan manajemen dari kurikulum yang disetujui. Kedua keputusan ini akan memiliki pengaruh langsung apakah kurikulum akan berhasil.
·      Sistematikan perencanaan kurikulum, yang memiliki nilai.
·      Pengaruh dari filsafat dan faktor sociophsyicological ketika mengambil keputusan
·      Menentukan standar yang dapat didukung oleh data yang terkait dengan sekolah dan masyarakat
Pentingnya pengambilan keputusan dalam perencanaan kurikulum pendidikan tidak bisa terlalu dipaksakan. Setelah dipaparkan mengenai langkah-langkah pengambilan keputusan dibidang pendidikan, keputusan final akan bersandar pada penilaian manusia. Penilaian ini harus dilakukan oleh anggota masyarakat yang merupakan perwakilan dari mayarakat itu sendiri juga sekolah. Dengan perkembangan IPTEK juga perkembangan masyarakta, mudah-mudahan data yang diberikan untuk pembuat keputusan ini juga menjadi lebih canggih dan akan mewakili tingkat yang lebih tingga dan lebih objektif.


DAFTAR PUSTAKA

_________. (2011). Kamus Bahasa Indonesia Online. [Online]. Tersedia: http://kamusbahasaindonesia.org/hakiki#ixzz1cyRyoCj3. (Maret 2012)
Hamalik, Oemar. (2009). Dasar-dasar Pengmebangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suknadinata, Nana S. 2006). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya
Bowo, Arief. (2008). Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan. [Online].
Finch, Curtis R dan Crunnkilton, John R.(1979).Curriculum Development in Vocational and Technologi Education. Boston: Ally and Bacon




BERITA ACARA
Hari/ Tanggal            : Kamis, 1 Maret 2012
Acara                          : Presentasi Chapter Report
Isi                                :
1.      Presentasi Laporan Chapter 2, 3 dan 4 dari buku Curriculum Development in Vocational and Technical Education karya Curtis R.Finch dan John R Crunkilton.
2.      Presentasi
-            Chapter 2 : Nelly Syarifah
-            Chapter 3 : Deden Bhakti I
-            Chapter 4 : Sri Windarwati
3.      Sesi Tanya Jawab :
a)         Dedi Purwadi
-       Keputusan dalam kurikulum sesuai perkembangan zaman, sampai titik apakah kurikulum dapat diganti?
b)        Mauren Gitta M
-       Fungsi data/ penelusuran lulusan terhadap pengembangan kurikulum?
c)         Didit Yantoni
-       Keputusan diputuskan oleh team atau seseorang?
-       Apa yang dimaksud dengan kolekting data internal?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar