Kamis, 26 April 2012

CHAPTER REPORT: IDENTIFYING AND SELECTING CURRICULUM MATERIALS


BUKU
CURRICULUM DEVELOPMENTIN VOCATIONALAND TECHNICAL EUCATION OLEH CURTIS R. FINCH AND JOHN R. CRUNKILTON
BOSTON, LONDON, SYDNEY: ALLYN AND BACON INC


Disusun Oleh :
Nama: Didit Yantony
NIM: 1102515



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Kondisi riil di tempat kerja sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran, hal ini dikarenakan bisa langsung dilihat oleh siswa maupun siswa dapat terlibat langsung di dalamnya. Jika siswa melihat langsung maka tentu akan memudahkan bagi mereka untuk menangkap pesan yang ada. Jika siswa terlibat langsung maka hal ini akan membuat siswa mempunyai pengalaman belajar yang sangat mendalam dan siswa akan dengan mudah menjelaskan pengalaman tersebut. Demikian halnya jika seorang pengajar yang menjelaskan suatu proses namun hanya berbicara saja, maka tentu saja siswa tidak akan tertarik dan siswa juga akan sulit memahaminya. Lain halnya jika pengajar menjelaskan suatu proses dan hal ini dilakukan pada kondisi aktualnya, maka siswa akan sangat terbantu sekali dalam memahami proses tersebut karena siswa dapat melihat langsung proses tersebut.
                
Aplikasi kurikulum juga kurang berhasil dengan maksimal manakala tidak didukung oleh bahan-bahan kurikulum yang memadai. Untuk itu pengembangan kurikulum juga harus dibarengi dengan pengadaan maupun pengembangan bahan-bahan kurikulum. Pengajar akan mempunyai banyak kendala dalam mengaplikasikan kurikulum jika tidak didukung dengan bahan-bahan kurikulum. Tanpa kelengkapan bahan-bahan kurikulum, proses penyampaian informasi maupun target perubahan perilaku terhadap siswa juga kurang tercapai dengan maksimal. Di sisi lain, proses pembelajaran juga kurang menarik dan cenderung membosankan bagi siswa manakala pengajar hanya bermodalkan dengan berbicara terus tanpa bahan-bahan kurikulum ataupun contoh konkret di lapangan. Siswa akan bosan, malas dan kurang berminat dengan kondisi yang harus duduk pasif saja. Pengembangan kurikulum belum dikatakan selesai manakala tidak dilengkapi dengan bahan-bahan kurikulum. Penyediaan bahan-bahan kurikulum (curriculum materials) merupakan salah satu upaya yang menyeluruh dalam pengembangan kurikulum. Bahan-bahan kurikulum juga perlu diidentifikasi dan dipilih dalam setiap satuan acara pembelajaran. Pemilihan bahan-bahan kurikulum yang tepat dalam proses pembelajaran akan sangat mempengaruhi daya tangkap siswa. Hal ini tiada lain selain bertujuan untuk mempermudah dalam mentransformasi suatu informasi maupun merubah perilaku peserta didik seperti pada tujuan dari pada proses pembelajaran. Pemilihan bahan-bahan kurikulum yang tepat akan sangat mendukung tercapainya sasaran maupun target belajar.

1.2.  Tujuan Penulisan                                                                                  
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan chapter report ini adalah:
1. Untuk memahamilebih dalam apa yang dimaksud dengan bahan-bahan
kurikulum.
2. Untuk memahamiidentifikasi dan pemilihan bahan-bahan kurikulum.
3. Untuk mengetahui pengaruh maupun hubungan bahan-bahan kurikulum
Dengan kurikulum dalam proses pembelajaran.
1.3. Manfaat Penulisan                                                                                 
Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini secara khusus tentu saja akan menambah ilmu dan wawasan penulis berkenaan dengan pengembangan kurikulum secara menyeluruh. Di lain pihak, mudah-mudahan makalah ini juga memberikan manfaat kepada siapa saja yang membaca makalah ini dan makalah ini juga dapat menjadi salah satu referensi bagi pendidik sebelum melaksanakan proses pembelajaran.
1.4.  Sistematika Penulisan                                                                           
Sistematika penulisan chapter report ini terdiri dari Kata Pengantar, Daftar Isi, BAB I Pendahuluan, BAB II Studi Literatur, BAB III Pembahasan, BAB IV Penutup, dan Daftar Pustaka.

BAB II
RINGKASAN BAB 8
(IDENTIFIKASI DAN SELEKSI MATERIAL KURIKULUM)

2.1. Jenis-jenis Material Kurikulum
Material Kurikulum adalah sumber-sumber yang apabila digunakan dengan tepat dapat memandu pengajar dalam pembelajaran untuk mengoptimalkan terjadinya perubahan perilaku siswa. Banyak sumber daya yang dapat digunakan untuk mencapai lingkungan belajar mengajar yang efektif, namun guru harus selektif dalam memilih bahan kurikulum karena bahan kurikulum memegang peranan yang sangat penting dalam membangun, melaksanakan dan mengevaluasi kurikulum pendidikan teknologi dan kejuruan (Walsh, 1976). Material Kurikulum dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, dan  terdiri dari:

2.1.1. Printed Matter;                                                                                                 
Adalah bahan-bahan kurikulum yang dicetak dan dapat dibaca untuk memberikan pemahaman, biasanya tercetak dalam tulisan di atas kertas. Bahan-bahan kurikulum yang masuk dalam kategori ini adalah:
1) Buku manual
2) Buku kerja
3) Pamplet
4) Pedoman belajar
5) Buku referensi
6) Texbook standar
7) Majalah
8) Koran
9) Modul

2.1.2.Audiovisual materials;                                                                           
Bahan-bahan kurikulum yang masuk dalam kategori ini terdiri dari:
1) Gambar
2) Grafik
3) Poster
4) Tape
5) Rekaman
6) Film
7) Transparansi
8) Filmstrips
9) Filmloop
10) Slide seri
11) Rekaman video

2.1.3. Manipulative Aids                                                                                            
Bahan-bahan kurikulum yang masuk dalam kategori ini adalah:
1) Puzzle
2) Games
3) Models
4) Spesimen
5) Boneka
6) Leraning kits
7) Percobaan
8) Trainers
9) Simulator

2.2. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih bahan
kurikulum                                                                                                      
Penilaian bahan kurikulum harus dilakukan dalam urutan yang logis dan terencana. Hal ini bertujuan agar bahan kurikulum dapat dipilih dengan tepat sehingga proses pembelajaran dapat terlaksana dengan efisien dan efektif. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dan pertimbangan dalam memilih bahan kurikulum adalah:
1. Gambaran umum dari bahan
2. Dibaca/digunakan untuk tingkat/kelas
3. Bias
4. Akurasi
5. Kesesuaian
6. Kefasihan verbal dan visual
7. Kegunaan dan fleksibilitasnya
8. Kemudahan dalam penyimpanan
9. Biaya atau harga bahan



BAB III
PEMBAHASAN
3.1.  Bahan Kurikulum                                                                                                         
Gall (1981) mendefinisikan bahan kurikulum sebagai: Curriculum materials are physical entities, representational in nature, used to facilitate the learning process. Jadi, menurut Gall bahan kurikulum adalah sesuatu yang mempunyai sifat fisik, sifat mewakili dan dipergunakan untuk mempermudah proses belajar.Entity fisek (physical entities) adalah bahan kurikulum itu merupakan objek yang dapat diobservasi, bukan hanya berupa ide-ide atau konsep. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication technology/AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah sebagai alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Bahan-bahan kurikulum digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu atau media komunikasi seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (1986) dimana ia melihat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi. Sementara itu secara implisit difahami bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata lain, bahan-bahan kurikulum adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa untuk belajar. Di lain pihak, Nasional Education Association memberikan definisi media sebagai bentuk-bentuk definisi media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual dan peralatannya. Dengan demikian, media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, atau dibaca. Dengan demikian, tujuan pengajaran tidak termasuk bahan kurikulum karena ia tak dapat dilihat. Buku-buku teks dan lain-lain yang sejenis yang merupakan media cetak, film, program rekama, dan lain-lain adalah contoh-contoh bahan kurikulum yang dapat diobservasi.     Bahan yang bersifat representational dimaksudkan bahan kurikulum yang dapat menyampaikan sesuatu yang lain lebih dari sekedar barangnya itu sendiri. Bahan kurikulum yang representational ini perlu dibedakan dengan sarana kurikulum seperti alat-alat tulis, model, organisme biologis, dan sebagainya walau yang disebut terakhir itu juga memberikan fasilitas belajar.            Karakteristik bahan kurikulum yang lain adalah secara sungguh-sungguh memberikan fasilitas belajar. Jadi, bahan kurikulum tersebut memang secara sengaja dirancang dan dibuat dengan maksuduntuk mempermudah pengajaran.

3.2.Identifikasi dan pemilihan bahan-bahan kurikulum
Pengembangan bahan bahan kurikulum (curriculum materials) adalah bagian dari pada proses pengembangan kurikulum secara menyeluruh. Pengembangan bahan-bahan kurikulum juga sebagai langkah nyata dalam meningkatkan upaya efektifitas pembelajaran. Bahan-bahan kurikulum yang tepat akan sangat mendukung dalam pencapaian target pembelajaran yaitu penyampaian informasi dan lebih jauh lagi yaitu perubahan perilaku peserta didik seperti yang diharapkan. Oleh sebab itu, identifikasi dan pemilihannya perlu dilakukan dengan menggunakan kaidah-kaidah ataupun prosedur baku yang disusun dengan baik sebelumnya. Banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam proses identifikasi maupun maupun pemilihan bahan-bahan kurikulum. Jadi tidak sembarang bahan-bahan kurikulum dapat digunakan oleh pengajar dalam proses pembelajaran. Jika penggunaan bahan-bahan kurikulum tidak tepat maka target pembelajaran juga kurang menemui sasaran ataupun target pembelajaran. Hal ini disebabkan bahan-bahan kurikulum yang digunakan tidak sesuai dengan kondisi riil dilapangan. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih bahan-bahan kurikulum adalah:

3.2.1. Informasi umum                                                                                                         
Informasi umum dalam pemilihan bahan-bahan kurikulum adalah untuk memperoleh pemahaman atas materi yang dibahas dalam buku yang bersangkutan. Informasi yang dimaksud disini diantaranya adalah judul buku, nama penulis buku, identitas penerbit, tanggal penerbitan, nomor ISBN dan lain-lain.

3.2.2. Bidang penilaian                                                                                                         
Bidang penilaian bahan-bahan kurikulum dalam hal ini difokuskan pada pengumpulan informasi tentang keterbacaan (readability), isi buku, cara penyajian dan bagaimana sarana pembelajarannya. Penilaian keterbacaan dapat dilihat dari bagaimana siswa secara umum memahami setiap paragraf atau bab yang dipilih untuk dinilai. Semakin banyak siswa memahaminya maka semakin readability dari bahan tersebut dan apabila banyak siswa yang tidak dapat memahaminya maka bahan kurikulum tersebut kurang bahkan tidak mampu dibaca oleh siswa. Keselarasan bahan kurikulum dengan muatan kurikulum juga perlu diperiksa dalam melihat isi buku/bahan kurikulum. Bahan-bahan kurikulum juga harus  cukup mutahir atau up to date dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Cara penyajian buku juga harus mendapat perhatian, seperti penggunaan ilustrasi maupun contoh-contoh kasus maupun penyelesaiannya. Pemilihan bahan-bahan kurikulum juga harus disesuaikan dengan bagaimana metode pembelajarannya. Hal ini bertujuan agar efektifitas dalam pembelajaran dapat tercapai.

3.2.3. Kekuatan dan keterbatasan                                                                                       
Setiap bahan-bahan kurikulum mempunyai kekuatan dan keterbatasan. Hal yang menyebabkan keterbatasan adalah tidak semua bahan-bahan kurikulum memiliki naskah maupun isi yang lengkap sehingga diperlukan sumber-sumber lain untuk melengkapinya. Jika tidak terdapat pada referensi lain maka guru harus proaktif untuk mencari jalan keluar, misalnya dengan menyusun sendiri kekurangannya berdasarkan sumber-sumber lain baik yang ada di sekolah maupun yang ada di luar sekolah.

3.2.4. Rangkuman penilaian                                                                                                            
Guru atau penilai bahan-bahan kurikulum juga harus membuat penilaian bahan-bahan kurikulum. Berdasarkan penilaian tersebut dibuat rangkumannya yang dapat dijadikan rekomendasi pemanfaatan sumber-sumber belajar. Semakin banyak yang direkomendasikan oleh guru atau penilai maka bahan kurikulum tersebut perlu memperoleh perhatian lebih dan bahkan jika memang memungkinkan harus diadakan karena banyak direkomendasikan.     Pengembangan bahan kurikulum sebagai bagian pengembangan kurikulum secara keseluruhan pada umumnya menjadi tugas tim pengembangan kurikulum. Hal itu terutama untuk memilih, menilai, dan menentukan jenis-jenis bidang studi yang harus diajarkan pada suatu jenis dan tingkat sekolah, disamping itu juga pokok-pokok bahasan tiap bidang studi tersebut serta dengan uraian bahan pengajarannya secara garis besar.
                                                               
3.3.Pengaruh dan hubungan bahan-bahan kurikulumdengan kurikulum
       dalam proses pembelajaran.                                                                                         
Pemakaian bahan-bahan kurikulum dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan bahan-bahan kurikulum pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, bahan-bahan kurikulum juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data yang menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.                                                           Kondisi riil menunjukkan bahwa efektivitas pembelajaran atau proses belajar mengajar sering tidak tercapai secara optimal. Hal ini disebabkan karena pembelajaran sebagai suatu proses komunikasi sering dihadapkan kepada bermacam-macam kendala. Diantara kendala tersebut ialah adanya kecendrungan verbal ketidaksiapan, kurangnya minat, gairah dan lain-lain. Pemanfaatan bahan-bahan kurikulum dalam proses pembelajaran adalah merupakan salah satu upaya untuk mengatasi keadaan tersebut, mengingat fungsi bahan-bahan kurikulum dalam proses pembelajaran, selain sebagai penyaji stimulus juga untuk meningkatkan keserasian terutama pada siswa pada waktu menerima informasi maupun pesan-pesan yang disampaikan oleh guru. Disamping itu bahan-bahan kurikulum juga berfungsi sebagai perantara antara pengajar dengan siswa (warga belajar) dan dalam hal tertentu bahan-bahan kurikulum berfungsi untuk mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik yang positif. Dari uraian di atas dapat ditarik benang merah bahwa bahan-bahan kurikulum sangat berpengaruh terhadap hasil dari suatu pembelajaran serta memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu, guru atau pengajar tidak boleh mengabaikan penggunaan bahan-bahan kurikulum agar target pembelajarn dapat tercapai dengan maksimal dan proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan efektif.
                       


BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan        
            Berdasarkan pemaparan mengenai bahan-bahan kurikulum di atas dapat diambil kesimpulkan agar kita dapat memahami poin-poin penting di dalamnya.                Pengembangan bahan-bahan kurikulum merupakan bagian yang takterpisahkan dari proses pengembangan kurikulum secara menyeluruh, artinya pengembangan kurikulum belum dapat dikatakan selesai apabila bahan-bahan kurikulum belum selesai dikembangkan.Pengembangan bahan-bahan kurikulum juga mencakup pengembangan bahan instruksional di kelas yang dapat dilakukan oleh guru secara individual maupun oleh tim penyeleksi bahan.                                   Banyak sumber daya yang dapat dijadikan sebagai bahan-bahan kurikulum. Bahan-bahan kurikulum tersebut harus diidentifikasi dengan sebaik-baiknya dan dipilih dengan tepat agar dapat selaras dengan kebutuhan proses pembelajaran. Bahan-bahan kurikulum yang menyerupai kondisi riil tentu saja sangat membantu guru dalam menyampaikan informasi kepada siswa. Pemilihan bahan-bahan kurikulum yang tepat akan meningkatkan efektifitas proses pembelajaran. Proses identifikasi dan pemilihan bahan-bahan kurikulum harus dilakukan secara bertahab dan berurutan dengan prosedur baku serta sebaiknya dikerjakan dalam sebuah tim penyeleksi bahan-bahan kurikulum.                        Penggunaan bahan-bahan kurikulum dalam proses pembelajaran juga mampu meningkatkan motivasi dan menarik minat belajar siswa. Hal ini disebabkan proses pembelajaran dapat dilakukan dengan lebih bervariasi dan  dinamis dengan dukungan bahan-bahan kurikulum yang tepat. Bahan-bahan kurikulum memegang peranan penting dalam proses pembelajaran dan sangat menentukan terhadap sukses tidaknya dari pada target pembelajaran yaitu perubahan perilaku siswa.
4.2. Saran                                                                                                                               Kurikulum sebaiknya dikembangkan secara rutin dengan mengikuti prosedur baku yang sudah disiapkan sebelumnya. Setiap dilakukan program pengembangan kurikulum maka sebaiknya juga harus ditindaklanjuti juga dengan pengembangkan bahan-bahan kurikulum. Sinkronisasi antara metoda pembelajaran dan bahan-bahan kurikulum juga harus mendapat perhatian agar efektifitas pembelajaran dapat tercapai. Guru harus dapat meluangkan waktu dan berperan aktif dalam mengembangkan bahan-bahan kurikulum karena guru sebagai pelaksana langsung dan sebagai ujung tombak suksesnya pendidikan.                        Identifikasi dan pemilihan bahan-bahan kurikulum sebaiknya dilakukan secara terencana dan bertahab serta melalui prosedur baku. Hal ini dimaksudkan agar dalam identifikasi dan pemilihan bahan-bahan kurikulum mempunyai acuan ataupun standard operating procedur sehingga pemilihan bahan-bahan kurikulum dapat dilakukan dengan baik dan menghasilkan bahan-bahan kurikulum yang tepat.                                                                                                                              Bahan-bahan kurikulum harus dikelola dengan baik. Hal ini bertujuan agar bahan-bahan kurikulum terkontrol kelengkapan jumlahnya maupun terdeteksi keberadaannya sehingga memudahkan bagi siapa saja yang akan menggunakannya dalam proses belajar mengajar. Dengan ada yang mengelola diharapkan tidak terjadi pemborosan dalam pengadaan bahan-bahan kurikulum dan efektif dalam penggunaannya.






DAFTAR PUSTAKA

Curtis R. Finch and John R. Crunkilton. (1979) Curriculum Development in Vocational and Technical Education. Boston, London, Sydney: Allyn and Bacon, Inc.

Reksoatmodjo Tedjo Narsoyo. (2010) Pengembangan Kurikulum Pendidikan (Pendidikan Teknologi dan Kejuruan). Bandung: PT. Refika Aditama.

Nana Syaodih Sukmadinata. (2006). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suparman M. Atwi, Andriyani Dewi dan Mustafa Dina (2001) Buku 2.12 Konsep Dasar Pengembangan Kurikulum (Modul Pelatihan Applied Approach). Jakarta: Pusat Antar Universitas.
Debdikbud, 1984, Kurikulum 1984, Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA), Landasan, Program dan Pengembangan.
Nurgiantoro, Burhan. 1998. Dasar-Dasar Pengembangan kurikulum Sekolah. Yogyakarta: BPFE.

http://blog.sunan-ampel.ac.id/taufik/?p=545
http://edu-articles.com/mengenal-media-pembelajaran/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar