Selasa, 24 Januari 2012

WANITA DIMASA MENDATANG



Di negara-negara Barat, setiap orang memiliki hak yang sama baik dalam akses pendidikan maupun hak untuk bekerja sehingga tidak ada batasan-batasan antara pria dan wanita dalam meraih kedua hal tersebut. Tidak berbeda dengan di negara Indonesia, hak setiap warga negara dijamin dan dilindungi oleh undang-undang termasuk hak perempuan. Namun tidak bisa dipungkiri, antara wanita dan bekerja adalah sebuah polemik. Ada beberapa pandangan dalam masyarakat yang dapat membatasi hak-hak wanita untuk bekerja, contohnya, :

  1. Setinggi-tingginya wanita sekolah tetap akan berujung di dapur,
  2. Wanita adalah calon ibu, jadi lebih baik mengurus rumah dan anak-anak saja,
  3. Wanita sangat rentan, lebih baik tidak bekerja untuk menghindari risiko terjadinya kecelakaan atau kejahatan atau kriminalitas,
  4. Menafkahi keluarga adalah tanggung jawab suami, jadi istri tidak perlu bekerja.

Ini hanyalah sedikit contoh kecil yang mungkin di luar sana masih ada lebih banyak lagi. Dijaman era globalisasi ini wanita dapat berperan aktif dalam memajukan bangsa, karena knowledge, skill dan capability yang dimiliki wanita tidak jauh berbeda dengan pria. Salah apabila dikatakan “wanita tidak perlu sekolah tinggi-tinggi, karena hidup wanita berujung pada dapur dan tempat berkarir wanita adalah di dapur”. Seorang wanita tetap perlu sekolah, perlu mengenyam pendidikan yang sama seperti seorang pria, bahkan kalau memungkinkan sekolah setinggi-tingginya. Hal tersebut guna menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi kehidupan Negara pada umumnya dan kehidupan pribadi khususnya. Dengan ilmu yang didapat, seorang wanita dapat berkarir, dapat menciptakan lowongan kerja sehingga mengurangi jumlah pengangguran. Yang paling penting, sekalipun seorang wanita tidak memiliki karir atau tidak bekerja, ia tetap harus memiliki pendidikan dan harus berpendidikan, karena dengan pendidikan yang ia miliki ia dapat mendidik anak-anaknya atau keluarganya kelak. Wanita adalah makhluk yang istimewa, mereka dipersiapkan Allah untuk tugas yang istimewa pula, baik secara fisik maupun mental, dan tugas yang agung ini tidak boleh dilupakan ataupun diabaikan oleh faktor material dan kultural apa pun. Sebab, tidak ada seorang pun yang dapat menggantikan peran wanita dalam tugas besarnya ini. Dengan kata lain, pada wanitalah masa depan manusia ini dan dengannya pula terwujud kekayaan yang paling besar yakni kekayaan yang berupa manusia (sumber daya manusia).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar