Sabtu, 16 Juni 2012

Model Penyelenggaraan Unit Produksi SMK

Oleh Dr. Tawardjono Usman.



Unit produksi merupakan program pemerintah dalam upaya untuk memajukan SMK, jika sekolah telah berhasil melaksanakan unit produksi dengan baik, maka selanjutnya dapat mengarah menjadi teaching factory, yaitu sebuah program yang mengintegrasikan pembelajaran dengan proses produksi, sehingga siswa memiliki pengalaman langsung bekerja di industri dan diharapkan jiwa wirausaha mereka juga dapat berkembang. 


Hasil penelitian diantaranya, dari 7 SMKN yang mempunyai program studi Otomotif dan menyelenggarakan unit produksi dengan baik, ternyata hanya 1 SMK yang terbukti berhasil dalam pengelolaan unit produksi dan berhasil menjadi teaching factory yaitu SMKN 2 Pengasih Kulon Progo. Selain itu ditemukan bahwa perencanaan unit produksi SMK bidang Otomotif di DIY belum dilaksanakan secara optimal. Pelaksanaannya pun belum sesuai dengan harapan karena minimnya prosedur operasional baku. Dalam pengawasannya juga masih bersifat insidental, sehingga perkembangan unit produksi dapat dikatakan masih jalan di tempat. Dukungan dari pemerintah, motivasi belajar siswa yang tinggi serta tanggapan masyarakat yang positif terhadap adanya unit produksi di SMK merupakan beberapa faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan manajemen unit produksi di SMK. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan unit produksi diantaranya belum sinkronnya penanganan manajemen unit produksi antara Dinas Pendidikan dengan sekolah, sulitnya mensinkronkan jadwal teori di kelas dengan jadwal praktek di bengkel, kurangnya SDM yang berkualitas dan profesional yang menangani unit produksi, dan kurangnya penghargaan kepada guru pelaksana unit produksi. 


Penelitian ini berhasil menemukan model unit produksi yang efektif yang diantaranya meliputi pembuatan desain unit produksi sekolah, menentukan tujuan unit produksi sekolah, menentukan proses kegiatan dalam unit produksi seperti manajemen produksi dan manajemen pemasaran, menentukan pendukung operasional proses unit produksi yang meliputi manajemen personalia, manajemen peralatan dan manajemen keuangan. Model ini tentunya bisa dipakai sebagai acuan bagi SMK lain untuk mengembangan unit produksi yang bisa berjalan baik. Ditambahkan pula bahwa partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan unit produksi/teaching factory SMK di DIY cukup baik dan positif. Terbukti bahwa ternyata masyarakat memanfaatkan fasilitas unit produksi yang ditunjukkan pada hasil angket yang diberikan kepada konsumen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar